Mamuju – Polemik keberadaan Cafe Sandeq kembali mencuat setelah terjadinya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan seorang pengendara sepeda motor dan sebuah mobil berpelat merah (DC 1053 B)
di sekitar area kafe tersebut. Peristiwa ini memperkuat kritik publik terhadap keberadaan bangunan yang sejak awal sudah dipertanyakan legalitasnya.
Beberapa bulan sebelumnya, Cafe Sandeq telah menuai sorotan karena diduga beroperasi tanpa izin resmi dan tidak memiliki fasilitas parkir yang memadai. Kondisi ini membuat pengunjung memarkirkan kendaraan mereka di badan jalan, sehingga mengganggu arus lalu lintas dan membahayakan pengguna jalan lainnya. Ironisnya setelah keluarga menjenguk yang terlibat dalam kecelakaan ada upaya dari salah satu dokpol untuk membuat skenario bahwa kecelaan tidak terjadi di area cafe, dengan alasan tidak mau melibatkan pemilik cafe sandeq tersebut
Kini, kekhawatiran publik terbukti. Kecelakaan yang terjadi menjadi bukti nyata bahwa keberadaan bangunan tersebut bukan hanya persoalan administratif, tetapi juga menyangkut keselamatan masyarakat. “Sejak awal, bangunan ini tampak dipaksakan berdiri tanpa perencanaan matang. Tidak ada ruang parkir, tidak ada analisis dampak lingkungan lalu lintas. Sekarang malah menimbulkan korban,”
Rio ., menegaskan bahwa bentuk fisik bangunan Cafe Sandeq sangat tidak mencerminkan standar keamanan dan spesifikasi teknis yang seharusnya dipenuhi bangunan komersial. “Ini bukan semata-mata soal estetika atau kenyamanan, tapi soal nyawa manusia. Ketika bangunan dibangun asal-asalan, tanpa perhitungan dampak terhadap lingkungan sekitarnya, maka yang terjadi adalah seperti ini—kecelakaan yang bisa saja merenggut korban jiwa,” lanjutnya.
Rio aktivis komkar sekaligus ponakan korban mendesak pemerintah daerah, khususnya dinas terkait, untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap bangunan-bangunan usaha yang berdiri di atas ruang publik atau tanpa izin lengkap. “Jika tidak segera ditindak, ini akan menjadi preseden buruk, bahwa hukum dan keselamatan bisa diabaikan demi keuntungan bisnis semata,” tegas Rio.